Rabu, 04 Juni 2014

Perjuangan Para Pejuang Islam di Benua Eropa




 RESENSI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA



Judul Film : 99 Cahaya Di Langit Eropa
Tema : Perjuangan Para Pejuang Islam di Benua Eropa 
Genre : Drama
Tanggal Rilis Perdana : 05 Desember 2013
Studio : Maxima Pictures
Durasi : 150 Menit
Sutradara : Guntur Soeharjanto
Penulis Naskah : Hanum Salsabila Rais, Rangga Almahendra
Musik : Cahaya di Langit Itu (Fatin Shidqia Lubis)
Pemain :
              Acha Septriasa (Hanum)
              Abimana Aryasatya (Rangga)
              Raline Shah (Fatma Pasha)
              Gecchae Qeaghaventa (Ayse)
              Dewi Sandra (Marion Latimer)
              Nino Fernandez (Steffan)
              Marissa Nasution(Maarja)
              Alex Abbad (Khan)
              Fatin Shidqia (Cameo)

Pendahuluan

99 Cahaya di Langit Eropa merupakan film yang diadaptasidari novel karangan Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.Film initerinspirasi dari kisah nyata perjalanan Hanum dan Rangga selama 3 tahun tinggal di Eropa. Film ini menceritakan kisah agen muslim yang mengenal situs dan sejarah Islam di Eropa dengan benang merahnya kisah persahabatan dan perjalanan. Penonton dimanjakan dengan keindahan kota Wina (Austria) dan Paris (Prancis).

Isi

Film ini berkisah tentang seputar perjalanan spiritual yang dilalui oleh sepasang suami istri yaitu Hanum dan Rangga, dalam menelusuri jejak-jejak kebesaran Islam selama 3 tahun kala mereka tinggal di benua biru, Eropa.

Film ini dibuka dengan adegan kota Wina, Austria yang menjadi tempat tinggal pasangan muda Rangga dan Hanum di tahun 2008. Rangga adalah seorang mahasiswa Magister dari Indonesia yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di negerinya Mozart tersebut, dan Hanum yang saat itu adalah reporter salah satu TV swasta di Jakarta, mau tak mau meninggalkan pekerjaannya  untuk ikut serta mendampingi sang suami kuliah di Eropa.
Diawal film dikisahkan bahwa Hanum harus mengambil kursus bahasa Jerman yang merupakan bahasa ibu di negara Austria, agar ia dapat berkomunikasi dengan penduduk sekitar selama petualangannya hidup mendampingi suami di sana.
Dari kelas kursus bahasa Jerman inilah, Hanum berkenalan dengan seorang wanita Turki bernama Fatma Pasha.Hanum dan Fatma mengatur rencana. Mereka mengarungi jejak-jejak Islam dari barat hingga ke timur Eropa. Dari Andalusia Spanyol hingga ke Istanbul Turki. Tidak ketinggalan putri Fatma yang bernama Ayse yang setiap berjalan-jalan dengan Hanum, hampir selalu tak  lupa menjemput dari sekolah dan mengajak serta putri kecilnya.

Teman-teman Rangga di kampus diperankan juga secara menarik yaitu mahasiswa Muslim dari India bernama Khan,seorang Muslim fanatik yang bahkan rela tak lulus ujian demi ikut sholat Jumat, Steffan seorang agnostik/atheis yang terus menghujam Rangga dengan pertanyaan logika seputar “Apakah Tuhan itu ada?”…..lalu sosok Maarja yang merupakan seorang gadis cantik Eropa Timur yang menaruh hati pada Rangga tak peduli bahwa Rangga telah beristri.
Sementara dari teman-temannnya Hanum, selain Fatma di atas, ada teman-teman Turkinya yang juga tinggal di Osterreich, yaitu Latife dan Ezra.

Ketika Rangga harus menghadiri seminar yang diadakan di Paris, Hanum pun diajak Rangga ke Paris.Hanum sangat senang.Saat di Paris, Hanum bertemu dengan teman Fatma yang bernama Marion Latimer (Dewi Sandra). Marion adalah seorang muallaf yang merupakan ahli sejarah di Paris. Mereka juga bertemu seorang tokoh menarik dan simpatik yaitu Marion Latimer.
Bersama Marion, Hanum diajak mengelilingi kota Paris. Hanum diajak ke Menara Eiffel yang merupan icon kota Paris. Marion juga mengajak Hanum ke Museum Louvre.Dalam Museum tersebut terdapat beragam foto dan lukisan diantaranya adalah ukisan Monalisa dan lukisan Bunda Maria berkerudung.Hal yang menarik pada lukisan Bunda Maria adalah terdapat kaligrafi yang diliha bertuliskan La ilahaillallah.

Objek yang dikunjungi Hanum dan Marion berikutnya adalah Monumen Arc de Triomphe. Monumen Arc de Triomphe memiliki patung Napolleon Bonaparte.
Monumen Arc de Triomphe memiliki garis lurus imajiner yang tepat membelah kota Paris. Jika garis tersebut ditarik lurus sampai ke timur, maka garis tersebut tepat mengarah ke Ka’bah, Mekkah.
Dari segi gambar, film ini cukup baik dalam mengambil setting keindahan kota-kota Wina dan Paris.Bahkan adegan Rangga adzan Maghrib di atas menara Eiffel, dengan background kota Paris di senja yang mataharinya masih terang benderang, cukup menyentuh. Saat Rangga dan Hanum ingin berpamitan pulang, Marion menitipkan sesuatu untuk Fatma dan Ayse.

Sepulangnya Hanum dan Rangga ke Wina,mereka tidak bertemu dengan Fatma dan Ayse. Beberapa hari kemudian, Hanum penasaran dengan isi paketan yang diberi oleh Marion. Ia pun membukanya dan alangkah terkejutnya Hanum saat mengetahui bahwa isi paketan tersebut adalah obat kanker.

Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
Film 99 cahaya di langit Eropa ini banyak memberikan  ilmu pengetahuan kepada penonton tentang sejarah Islam di Austria dan Prancis. Film tersebut menunjukkan bahwa Eropa juga memiliki peradaban Islam yang kuat.

Kekurangan
Film ini dibuat bersambung. Karena ending dari film belum mencapai klimaks.Padahal film ini baru menampilkan prolog. Mungkin alasan pembuat film membuat ceritanya bersambung sebelum mencapai klimaks agar penonton penasaran dengan film 99 cahaya di langit Eropa part 2.


Penutup
Film 99 cahaya di langit Eropa sangat menarik dan layak ditonton oleh khalayak umum. Tidak hanya muslim, tapi juga non muslim bisa menonton film ini.Film  ini cukup menyampaikan pesan mengenai menyebarkan citra baik Islam dengan tetap bertoleransi dengan agama lain.

14 komentar:

  1. Filmnya keren emang ga nyesel nonton :)))) (((아영 사랑하자!!)))(?)

    BalasHapus
  2. membantu banget, dari kemarin aku mau nonton filmnya ga sempet2. thanks ya kak.. lumayan dapet sedikit gambaran dari resensi yang kakak tulis:")))

    BalasHapus
  3. Filmnya Bagus sih, Walaupun Pesan yang ingin Disampaikan Film Ini tidak sampai sepenuhnya, tapi Nice Film lah ;)

    BalasHapus
  4. filmnya bagus, tapi belom sampe selesai nontonnya :|
    Resensinya juga bagus tapi lebih bagus lagi kalo ada screenshoot filmnya :)

    BalasHapus
  5. resensinya bagus, trailernya dong biar bisa intip dikit filmnya :D

    BalasHapus
  6. belum pernah nonton (lagi) haha kalo diliat dari resensinya bagus nih film.... ditunggu postingan lainnya yaa ^^

    BalasHapus
  7. Dari resensinya kayanya bgus nih filem-

    BalasHapus
  8. Semangat sore!

    Secara keseluruhan sudah cukup lengkap, hanya saja mohon untuk menambahkan informasi mengenai si pembuat film/sutradara agar pembaca lebih mengenal karyanya lain.

    BalasHapus